Asa Asha

“Yang terjadi, kau akan mencabuti kelopak bunga pucat itu satu persatu, sambil bergumam ‘datang’ dan ‘tidak’ bergantian.”

Cerita Nara Sang Pramuria #2

“Yoda…,” ujar Nara sambil memainkan ujung rambutnya. “Ya…,” sahutnya Yoda yang pandangannya masih melekat pada sebuah buku di tangannya. “Mengapa kau memilihku?” tanya Nara. Yoda terkejut dengan pertanyaan Nara. Mau tidak mau, ia menutup buku yang sedari tadi ia baca dan meletakkannya di atas meja kerja. Ia menghampiri Nara yang tengah duduk di sofa. “Aku tidak mengerti pertanyaanmu, Nara. Memilihmu sebagai apa?” “Aku tahu kau...

Rindu

Aku mengingatmu. Selalu. Kau sudah berada di otak kecilku sejak pertama kali kita bersua di chat room beberapa tahun yang lalu. Ya…, aku mengingatmu…, walau belum pernah bertemu denganmu…. Senyum Nina merekah ketika ia membaca ulang coretan iseng yang ia buat malam sebelumnya. Ia menyimpan kembali selembar kertas itu di atas meja kerjanya dan beranjak ke arah jendela. Ia membuka jendela kamarnya dan membiarkan udara pagi yang...

Friend or Foe - Chapter Three

Kolaborasi Sekar Mayang & Citra Rizcha Maya Kisah sebelumnya di Chapter Two. Beberapa pelayan yang disewa Robert keluar dengan segera ketika pintu dapur dimasuki dengan langkah buru-buru oleh Nala dan Marion. Nala membelakangi Marion yang ragu-ragu untuk menyentuh pundaknya yang bergetar. Kemarahan, kesedihan, dan rasa gusar yang tak tertahankan membuat Nala merasa lemah tak berdaya. Dari cermin Marion melihat wajah...

Silvermoon Sparkling - Chapter Nine

Kisah sebelumnya di Chapter Eight. Sang waktu memang tidak pernah mau kompromi dengan manusia. Apalagi ketika manusia di bumi memiliki kesenangan akan suatu hal, mereka tidak ingin sang waktu cepat berlalu. Bahkan, jika mereka bisa, mereka ingin menghentikan sang waktu kapanpun mereka mau. Agar mereka bisa terus menikmati kesenangan demi kesenangan itu. Tapi nyatanya, sang waktu tidak mau tugas-tugasnya direndahkan seperti itu oleh...

Silvermoon Sparkling - Chapter Eight

Kisah sebelumnya di Chapter Seven. Sudah satu minggu Rama ada di Jakarta. Dan sudah satu minggu pula Nana masih menyimpan hal itu. Nana masih takut untuk menanyakan langsung kepada Rama. Tapi dia harus menanyakan secepatnya. Sebab, Nana baru mendapat kabar dari Pak Darwis, pamannya, bahwa kepindahan itu ditunda sampai bulan Februari tahun depan. Dan itu berarti Rama akan tetap berada di Jakarta sampai bulan Februari pula. Nana tidak sanggup...