Bolehkah Kupinjam Senyummu?



Bolehkah kupinjam senyummu?
Akan kubingkai dengan lempengan emas
Lalu kupajang di dinding hatiku…
Di rongga paru-paruku…
Di dalam tempurung kepalaku…
Di sekujur pembuluh darahku…
Dan di setiap jengkal kulit tubuhku
Agar mataku dapat senantiasa menangkap indah senyummu

Bolehkah kupinjam senyummu?
Tak lama… hanya beberapa saat saja
Kuingin senyummu ada ketika aku bangun dari tidur
Menemaniku menikmati secangkir kopi
Menyulut batang rokok sisa semalam
Kuingin senyummu berkelebat di antara tumpukan dokumen di meja kerjaku
Membunuh bosan dan penatku di siang hari
Kuingin senyummu menggandeng imajiku dengan mesra
Berlari melintasi senja yang bergegas pergi menjauh dari horizon
Dan ketika bintang-bintang bertengger manis di pekatnya malam
Aku ingin senyummu menjadi yang paling manis di antaranya

Jadi…
Bolehkah kupinjam senyummu?
Hanya kupinjam saja
Karena aku sadar… bahkan teramat sadar…
Aku tidak bisa memiliki senyummu dengan utuh
Senyummu milik seseorang di sana


Denpasar - 011211

sumber gambar

artikel bisa juga di lihat di sini

0 comments:

Post a Comment