Asa Asha

“Yang terjadi, kau akan mencabuti kelopak bunga pucat itu satu persatu, sambil bergumam ‘datang’ dan ‘tidak’ bergantian.”

Frappe dan Roti Bawang

“Bintang nggak pernah jatuh. Bintang cuma bergerak, berpindah tempat."

Menunggu Kereta

“Senang rasanya bisa duduk lagi di peron ini, Pram, menunggu kereta yang akan membawaku ke Cirebon.”

Perjalanan ke Lain Hati

“Sayang banget,” Raisa mencibir. “Kalo aja kamu mau membuka hati untuk cewek lain, aku yakin, kamu bisa dapet yang lebih dari dia, Jim.”

Kamila, Kamila

“Call me evil. Tapi, nyatanya aku senang jika ada perempuan lain yang menderita karena tidak jadi mendapatkanmu.”

Liburan ke Bali Tanpa Khawatir




Siapa yang tidak tahu Bali? Mungkin di antara para pembaca ada yang fasih menyebutkan spot apa saja yang menarik dan banyak didatangi wisatawan. Pantai Kuta, Legian, Ubud, Nusa Dua, Bedugul, Kintamani, Lovina, Pantai Pandawa, Monkey Forest, hanya sebagian kecil dari sekian banyak lokasi yang bisa dikunjungi. Jutaan wisatawan, baik lokal maupun asing, datang ke Bali untuk berlibur. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang menjadikan Bali sebagai tujuan berlibur setiap tahunnya. Meskipun masih banyak tujuan wisata lain yang sama menariknya dengan Bali, itu sah-sah saja. Siapa pun berhak melakukannya. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar liburan tidak berakhir sia-sia dan bebas dari rasa khawatir.
Pertama, tujuan wisata. Bali memang lebih kecil jika dibandingkan dengan Pulau Jawa, apalagi dengan Kalimantan. Akan tetapi, pantas rasanya jika kita menyebut bahwa tiap jengkal Bali adalah tujuan wisata. Saking banyaknya, kita harus memilih tempat mana yang benar-benar ingin kita kunjungi. Bukan apa-apa, ini semata-mata karena waktu yang terbatas.
Anggaplah kalian hanya punya waktu tiga hari di Bali, maka fokuskan hanya pada satu area. Misalnya Bali bagian selatan. Di bagian ini saja ada puluhan spot menarik. Tak akan sanggup rasanya jika harus dituntaskan dalam satu hari. Boleh saja jika kalian ingin merambah ke bagian lain, misalnya ke Bedugul yang berada di tengah-tengah Pulau Bali. Tetapi, waktu kalian akan terbuang di jalan, apalagi dengan kondisi lalu lintas Denpasar-Badung-Tabanan yang padatnya nyaris menyamai kota-kota besar lainnya di Indonesia. Sungguh, kalian tentu tak mau liburan kali ini berakhir dengan gerutuan “tua di jalan”.
Kedua, kondisi fisik. Aktivitasnya mungkin hanya main di pantai, lihat matahari terbenam, dan makan malam di restoran tepi pantai. Tetapi, serius deh, kalau kalian tidak terbiasa dengan angin pantai, apalagi jika dalam kondisi kurang fit, tubuh kalian akan bereaksi keras. Alih-alih menuju tempat wisata berikutnya, kalian malah mencari apotek terdekat untuk membeli ramuan anti masuk angin.
Perhatikan juga bulan keberangkatan kalian. Kalau kalian berniat mencari udara hangat, lebih baik tidak kemari saat Juni hingga Agustus. Pada masa itu, hawa di sini lebih dingin dari biasanya. Dan, kalau kalian kemari di rentang Desember hingga Februari, siap-siap membawa payung atau jas hujan, atau memilih tempat wisata in door sebab curah hujan akan lebih tinggi dari biasanya.
Ketiga, dan yang paling penting, dana. Yap, ini poin utamanya. Bagi yang duitnya tinggal nggunting dan nggak berseri (baca: dana berlebih atau bahkan nyaris tak berbatas), tentu bebas memilih tempat menginap dan kebutuhan lainnya. Mulai dari hotel dengan jenama internasional persis di hadapan Pantai Kuta atau Nusa Dua, hingga vila privat yang hanya segelintir selebritas dan figur publik yang mampu mengaksesnya. Akan tetapi, bagi yang memiliki dana terbatas, tentu tidak bisa sesuka hati melakukan hal yang sama.
Perlu ditinjau lagi, apa tujuan kalian berlibur ke Bali (atau tempat lainnya di belahan dunia mana pun). Jika lebih banyak aktivitas di luar ruangan — mungkin mengikuti olahraga ekstrem — tentu tidak perlu memilih penginapan yang bertarif mahal. Dengan tubuh penat, kalian mungkin tidak peduli dengan hiasan bunga jepun dan handuk yang dibentuk artistik yang biasanya terdapat dalam kamar bertarif mahal. Kalian hanya perlu hanya membersihkan diri, lalu tidur beralas seprai bersih. Namun, tidak ada salahnya jika kalian ingin menginap di tempat keren yang sedang ngehits di kalangan traveler.
Bisakah? Tentu bisa.
Caranya?
Yang paling sederhana dari semua cara adalah, menabung. Sisihkan sebagian pendapatan kalian untuk tujuan ini. Bisa dengan membuat rekening lain atau as simple as simpan dalam celengan ayam. Besarannya tentu bervariasi, tergantung semewah apa penginapan yang kalian inginkan. Kalian juga bisa memakai aplikasi perencanaan keuangan daring untuk membantu merumuskan pendanaan selama liburan. Jangan khawatir, di sana ada para pakar yang siap membantu mewujudkan rencana keuangan kalian.
Jalan ninja lainnya adalah, berburu promo atau potongan harga. Hotel-hotel berbintang lima dan di atasnya juga memiliki kamar low budget dengan jumlah terbatas. Hanya saja, low budget di sini jangan serta-merta dipadankan dengan tarif hotel bintang satu atau dua.
Untuk transportasi selama liburan, ada beberapa pilihan yang bisa diambil. Kalian bisa menyewa sepeda motor, mobil (dengan atau tanpa sopir), atau ikut paket tur dengan grup berisi lima hingga sepuluh orang. Kalau ingin benar-benar berhemat, menyewa sepeda motor dalah pilihan yang tepat. Jangan khawatir soal nyasar di jalan. Kalian tentu bisa mengakses peta daring sebagai panduan. Kekurangannya adalah, kalian harus tabah berhadapan dengan lalu lintas yang yaaaa-gitu-deh.
Nah, sekarang soal makanan. Tidak jauh berbeda sebenarnya. Tergantung selera kalian. Juga, seberapa tangguh kalian berburu informasi dari pemandu lokal jebolan Google. Satu tip jika kalian ingin bersantap dengan tenang: lihat dulu daftar harganya. Kalau mereka tidak memajang daftar harga, tak ada salahnya bertanya lebih dulu. Sebab, malu bertanya (akan) malu-maluin (kalau ternyata duitnya nggak cukup buat bayar nasi sepiring doang ngahahaha…).
Jadi, sudahkah kalian membeli celengan ayam? Kalau sudah, selamat menabung. Dan, sampai jumpa di Bali.


Foto koleksi pribadi. Silakan digunakan tanpa menghilangkan identitas di sudut foto.
Artikel pertama tayang di Kompasiana.