Blue Dragonfly - Chapter Ten



Chapter Ten – From This Moment

kisah sebelumnya Chapter Nine

9 Oktober 2011

Aldo menjabat tangan pria paruh baya yang duduk tepat di hadapannya. Kemudian Aldo mengucapkan ikrar suci yang ditunggu-tunggu oleh semua yang hadir saat itu.

“Saya terima nikahnya Kirana Utari binti Suryo Dewantara, dengan mas kawin uang sebesar lima juta rupiah, lima belas gram emas, dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai.”

“Sah? Sah?” tanya pria paruh baya itu kepada ayah Kirana dan ayah Aldo, juga kepada dua orang saksi yang ikut hadir di meja itu.

“Sah,” jawab mereka hampir bersamaan.

Alhamdulillah,” balas orang-orang yang hadir pada akad nikah ini.

Kirana, yang sedari tadi berada di kamar bersama ibunya dan juga ibu Aldo, mendengarkan suara Aldo mengucap ikrar itu. Tak terasa satu tetes air matanya kembali jatuh ke punggung tangannya. Ini air mata kebahagiaan, batin Kirana. Saat ini dirinya telah resmi menjadi istri Aldo. Lukisan-lukisan yang tergantung di dinding, ikut menjadi saksi bisu terbentuknya sebuah hubungan baru antara dirinya dan Aldo.

“Ayo, Ran. Kita keluar,” kata ibu Kirana.

“Iya, Ma.”

Kirana berdiri dan berjalan perlahan keluar kamar. Kebaya dan kain yang ia kenakan hari itu mengharuskan ia berjalan perlahan. Namun, Kirana terlihat sangat cantik dengan pakaian pengantin itu. Aldo membantunya mendesain kebaya itu bersama seorang perancang kenamaan di Jakarta.

Di beranda rumah itu, tempat akad nikah dilaksanakan, Aldo sudah berdiri menyambut Kirana. Raut bahagia terpancar dari wajah Aldo. Dan ketika Kirana muncul, senyum Aldo mengembang. Wanita yang menjadi kekasihnya, kini telah resmi menjadi pendamping hidupnya.

Kirana mencium tangan Aldo. Lalu Aldo mengecup kening istrinya. Keduanya saling memandang. Seolah saling menegaskan janji yang sudah mereka buat. Mulai saat ini, mereka akan bersama-sama mengarungi samudera luas yang bernama kehidupan.

TAMAT

sumber gambar

artikel dapat dilihat di sini

0 comments:

Post a Comment