Asa Asha

“Yang terjadi, kau akan mencabuti kelopak bunga pucat itu satu persatu, sambil bergumam ‘datang’ dan ‘tidak’ bergantian.”

ARTEMIS

Kata orang, kamu harus berada dalam jarak terlebih dahulu jika ingin merasakan namanya rindu. Aku bilang, omong kosong. Mereka tahu apa soal rindu? Mereka tahu apa soal jarak? Mereka hanya tahu lewat omongan orang lain, tetapi tidak pernah merasakannya sendiri. Bahwa, rindu itu bisa terjadi kapan saja, meskipun aku melihat subjeknya setiap hari. *** Kami memulainya dalam diam, bahkan tak pernah terpikir sebelumnya bahwa kami akan menjalani...

Melodi Hujan

Apa yang akan kita dapat dari hujan? Tidak ada. Hanya gigil dan kuyup. Mungkin juga aroma tanah basah pada awalnya. Menyenangkan, tetapi terlalu lekas berlalu. Menyenangkan, tetapi tidak cukup menghalau sesuatu yang tak ingin kurasakan. Menyenangkan, tetapi tidak mampu mempertahankan senyum di wajahku. Lalu, kamu datang mengacaukan pikiranku soal hujan. Katamu, “Gigil? Pakailah jaket berlapis-lapis. Kuyup? Ya, jangan keluar rumah, Moy!” Ingin sekali...

Teduh

Sudah sekian purnama Ru pergi, sekian purnama pula aku tidak melihat wajahnya. Biasanya, aku akan ke taman kota untuk mengusir resah, menyerap energi dari hijaunya dedaunan di sana. Duduk berjam-jam di undakan monumen, hanya untuk mengulang segalanya. Meskipun pada pengujung hari, aku tidak peduli pada diriku sendiri. Aku akan tetap menjalani ritual yang sama. Bekerja, pulang, lalu bermimpi. Hingga hari itu, aku terjebak antara mimpi dan...

Jeda

“Apa yang akan terjadi seandainya dulu aku tidak lari, Ru?” Aku menoleh. Moy masih duduk di sampingku, memandang lepas ke lautan. Matanya tertutup kacamata hitam. Rambutnya berayun dimainkan angin pantai. Aku berharap ia melanjutkan ucapannya, tetapi tidak. Itu saja kalimatnya. Kalimat yang membuat otakku membeku. Apa yang terjadi jika ia tidak lari? Entahlah. Siapa yang tahu jawabannya? Dulu yang mana? Siapa yang mengejarnya? Akukah? “Apa yang terjadi seandainya hari ini tidak ada, Ru?” Hah? “Akan ke mana kita, Ru, seandainya...

Menentukan Akhir Kisah

Setiap awal pasti memiliki akhir. Begitu pun dengan sebuah karya fiksi, baik tulis maupun audiovisual. Ada beberapa jenis akhir kisah yang biasanya dipakai penulis-penulis yang telah menelurkan karya. Ada akhir yang bahagia, sedih, atau campuran keduanya, juga akhir yang menggantung. Dari sekian banyak judul, rata-rata penulis memilih akhir bahagia untuk karya mereka. Kenapa? Bisa jadi memang jenis ceritanya yang mewajibkan penulis mengakhiri dengan happily ever after, semacam kisah Cinderella dan Pangeran Tampan. Atau sesederhana “ingin membuat...