Asa Asha

“Yang terjadi, kau akan mencabuti kelopak bunga pucat itu satu persatu, sambil bergumam ‘datang’ dan ‘tidak’ bergantian.”

Two Faces - Chapter One

ku ingat pertemuan pertamaku dengan Mou. Ia datang dengan Sam ke Stamford's Diner. Saat itu sudah hampir jam sebelas malam dan mereka berdua hanya memesan dua porsi french fries dan kopi. Tidak ada yang aneh waktu itu. Mereka berdua seperti pelanggan lainnya yang mampir dalam keadaan kelaparan dan butuh tempat bersantai sebelum benar-benar pulang ke rumah. Aku bahkan tidak menganggap serius lirikan dan senyuman dari Mou karena aku mendapat...

Perjalanan ke Lain Hati

“Kopi?!” tawar Raisa kepada Jimmy. Jimmy menggeleng tanpa memandang Raisa yang kini telah duduk di hadapannya. Mereka hanya berjarak lebar meja kantin yang penuh corat-coret. Mata Jimmy jauh memandang ke belakang tubuh Raisa, kira-kira lima meter. Raisa urung menyesap cairan coklat berjudul cappuccino dari cangkirnya, lalu menengok ke belakang, ke objek yang dilihat sahabatnya, Jimmy. “Masih ngarepin dia?” tanya Raisa yang lalu mulai...

Aku Si Mati

Aku adalah si mati. Sungguh, aku telah mati. Yeah, paling tidak, itu yang kurasakan ketika bercermin sehabis mandi. Aku berdiri di depan cermin tanpa rasa tertarik sedikit pun ketika melihat bayangan diriku yang tanpa jubah mandi. Bukannya aku tidak bersyukur memiliki tubuh selayaknya model Victoria’s Secret, tapi aku hanya fokus melihat wajahku tiap kali bercermin. Aku Renata. Umurku dua puluh delapan tahun. Dan, aku adalah wanita mandiri...

Kamila, Kamila

Kamila menyingkap selimut biru muda yang semalaman membalut tubuh indahnya. Ia turun dari ranjang dan berjalan ke arah meja rias. Kakinya yang tanpa alas menyentuh karpet lembut warna hijau tua yang dua tahun lalu ia beli ketika berlibur ke Bali. Tubuhnya yang terlapisi kulit kuning langsat, juga dibiarkan tanpa penutup. Kamila senang jika kulit tubuhnya – di semua bagian – dapat bernapas dengan lega tanpa halangan sehelai benang pun. Di...