Asa Asha

“Yang terjadi, kau akan mencabuti kelopak bunga pucat itu satu persatu, sambil bergumam ‘datang’ dan ‘tidak’ bergantian.”

Dez dan Em

 Namanya Dez. Bukan nama sebenarnya, tetapi begitulah ia dipanggil oleh teman-temannya. Aku mengenalnya sejak dua tahun lalu ketika aku tak sengaja menonton sajian musik akustik di pelataran mal. Aku waktu itu sedang duduk di salah satu bangku kedai kopi, sendirian, menghadap laptop dengan setumpuk tenggat yang harus dituntaskan. Di antara lalu lintas tanganku dari laptop, ponsel, botol air mineral, juga gelas kopi kedua, telingaku menangkap...

Nug dan Bibirnya

  Ia akan datang ke kotaku, begitu katanya ketika kami bicara lewat telepon minggu lalu. Dan, ia akan datang sendirian. Ialah Bunga, perempuan yang sudah dua tahun ini membuatku benar-benar merasakan rindu yang tak tertahankan. Ialah Bunga, yang membuatku setiap hari tak sabar menunggu sapaannya. Ialah Bunga, yang membuatku mengerti bahwa cinta perlu diperjuangkan. Aku sudah si lobi stasiun sejak tiga puluh menit lalu. Kereta yang membawa...