
Rinai hujan minggu kedua Desember masih saja
memberikan pemandangan sendu untuk mata Asha. Tapi, ia menikmatinya. Sangat
menikmatinya. Ia membuka salah satu daun jendela kamarnya agar ia leluasa
menikmati rinai itu. Liang telinganya dibiarkan menerima alunan nada yang
mengalir dari pengeras suara laptopnya.
Matanya kadang terpejam, menghayati lirik lagu. Kadang terbuka lebar, kala
rinai menderas. Kelopaknya terbuka lebar, seolah pandangannya...