
Luna membuka matanya. Kelopaknya bengkak. Entah sudah berapa lama ia tertidur. Ia hanya ingat, wajahnya masih penuh air mata ketika kantuk itu menyerang. Luna bangkit dari ranjang. Ia mendapati banyak sobekan kertas di lantai kamarnya. Tidak! Itu bukan sekadar kertas! Itu foto kekasihnya. Dengan tergesa ia mengumpulkan serpihan-serpihan kecil itu dan membawanya ke meja. Ia susun lagi potongan demi potongan, hingga terlihat lagi sebentuk...